Rabu, 29 Agustus 2012

TUGAS ( MANAJEMEN JASA ) TENTANG PENERBITAN BUKU LKIS


DISUSUN UNTUK MEMENUHI  TUGAS ( MANAJEMEN JASA )
TENTANG
PENERBITAN BUKU LKIS

UNIVERSITAS COKROAMINOTO YOGYAKARTA
Oleh:
Muhammad Nasfanji
Minti Hari
Anita





PENDAHULUAN
1.Latar Belakang dan Sejarahnya
Penerbit LKiS, telah lama dikenal sebagai penerbit buku yang mengusung wacana keislaman kritis di Indonesia. Buku-buku yang diterbitan LKiS senantiasa menghadirkan wacana keislaman yang baru dan konsisten dengan garis visi dan misi yang dipegangnya. Hal ini memang disadari betul bahwa LKiS berusaha mengisi ruang kosong wacana pemikiran alternatif dan mencoba keluar dari mainstream pemikiran yang berkembang di kalangan umat Islam khususnya dan di Indonesia umumnya. Tentunya, hal ini dimaksudkan sebagai usaha memberikan pendidikan kepada masyarakat atas pentingnya kesadaran nilai-nilai plularisme, kebebasan dan keinginan untuk membangun Indonesia yang demokratis.
Pada mulanya, sekitar akhir 80-an awal 90-an, LKiS merupakan komunitas yang berasal dari anak-anak muda NU, santri dari berbagai pesantren dan alumnus IAIN Sunan Kalijaga. Dalam perkembangannya, intensitas komunikasi di kalangan mereka, keterlibatan para pendiri LKiS dalam berbagai aktivitas gerakan pro demokrasi dan Islam moderat mendorong mereka untuk bergerak lebih jauh ke arah pendidikan yang berbasis pada sosialisasi gagasan dan wacana melalui penerbitan buku-buku, khususnya kajian keislaman kritis. Karena dorongan itu, pada tahun 1993 terbit buku pertama LKiS berjudul: KIRI ISLAM, karya Kazhuo Shiogaki. Buku ini merupakan kajian atas pemikiran intelektual mesir, Hassan Hanafi. Saat itu, penerbitan masih berada di bawah naungan yayasan LKiS.
Menyadari sambutan yang luar biasa atas terbitnya buku pertama tersebut, dibicarakan kemungkinan untuk mengembangkan usaha penerbitan ini secara lebih serius. Bersamaan dengan itu, dibentuklah suatu divisi usaha yayasan yang secara khusus menangani masalah penerbitan buku-buku. Periode 1993-1997 merupakan periode  di mana penerbitan LKiS menjadi salah satu divisi dalam yayasan yang bergerak di bidang penerbitan.
Periode 1997-2001 merupakan di mana penerbitan LKiS beralih menjadi divisi yang mandiri dan berdasar atas persetujuan semua dewan pendiri dibentuklah badan hukum sendiri, bersifat UD (usaha dagang). Dalam perkembangannya status ini belum memadai untuk kepentingan perluasan pasar dan keinginan mengembangkan usaha ini menjadi lebih profesional. Pada Februari 2002, disepakati untuk dialihkan status badan hukumnya menjadi perseroan terbatas (PT). Sejak saat itu, LKiS sebagai penerbit resmi berbadan hukum PT dan secara manajerial terpisah dengan Yayasan LKiS. Untuk membedakan antara LKiS sebagai penerbit dengan Yayasan, maka di dalam akte notaris PT., disepakati nama yang tertera dalam status ini adalah PT. LKiS Pelangi Aksara. Namun demikian, di dalam menjalankan usahanya ini, brand name yang digunakan dalam setiap penerbitan tetap menggunakan nama LKiS.

Demikianlah, hingga saat ini penerbitan dan percetakan LKiS telah memproduksi lebih dari 300 judul buku dan memiliki jaringan perdagangan di beberapa kota besar di Indonesia. LKiS juga, pada tahun 2003 ini telah mendirikan satu perwakilan pemasaran khusus wilayah Indonesia Barat dan pada tahun 2004 mendirikan satu perwakilan pemasaran khusus di wilayah Indonesia Timur.

2. Karakteristik Buku-buku Terbitan LKIS
Buku-buku terbitan LKiS secara umum mencerminkan visi dan misi yang hendak dikembangkannya, yakni; mewujudkan masyarakat yang mampu secara dewasa berpikir mandiri dan sadar atas pilihan-pilihan yang diambilnya. Dalam mewujudkan ini, pertama kali dilakukan LKiS antara lain menerbitkan buku-buku keislaman kritis sebagai tawaran alternatif berbagai wacana keislaman yang berkembang di Indonesia.
Seiring dengan kesadaran perlunya mengembangkan diversifikasi usaha, maka tema-tema lain dirasa perlu diterbitkan LKiS yakni: NU dan Pesantren, Pendidikan, Sosial, Budaya, Politik, Satra, Kajian Perempuan, Filsafat, Seri Dialog Agama, Komunikasi, Seri Pendidikan Politik, Pustaka Populer dan Seri Pemberdayaan Perempuan. Saat ini, lini produk yang telah dikembangkan sebagai bagian dari diversifikasi usaha penerbit LKiS adalah Pustaka Pesantren dan Matapena.
Dengan variasi terbitan yang telah dikembangkan tersebut, selama 10 tahun terakhir, brand market LKiS telah menjadi salah satu image di kalangan pembaca dan mampu bersaing dengan penerbit lain yang telah lebih dulu eksis.

3.Visi misi dan Tujuan

Visi
Terwujudnya tatanan Islam transformatif yang berpihak pada keadilan dan kemajemukan, serta berbasis ke-Indonesiaan.

Misi
Menyebarluaskan gagasan Islam yang transformatif, toleran, dan bersifat ke Indonesiaan. Mengembangkan pembelajaran Islam yang lebih menghargai kemajemukan dan kritis terhadap ketidakadilan. Memperkuat dan meningkatkan kapasitas sumber daya, kelembagaan, dan jaringan   
Yayasan LKiS berdiri sejak 1992. Pembentukannya dirintis oleh sekelompok aktivis muda dari kultur Islam tradisional yang intens berdiskusi dan mengembangkan pemikirannya ke arah yang lebih transformatif dan toleran. Saat itu, orde baru berkuasa. Gagasan kritis begitu dibatasi dan ditekan. Namun, kelompok ini terus memperdalam kajian mengenai wacana Islam dan juga mengaplikasikannya dengan mengadvokasi pihak-pihak yang didiskriminasi dan dimarginalkan. 
Tujuan dengan pembentukan yayasan, pemikiran para aktivis ini disebarluaskan secara lebih strategi melalui media dan jaringan. Media yang dipilih adalah penerbitan buku, bulletin, kampanye melalui media cetak maupun elektronik. Sedangkan untuk memperluas jaringan, yayasan melakukan kegiatan belajar bersama komunitas. Diharapkan dari kegiatan ini lahir jiwa-jiwa kritis, transformative dan toleran.
Memasuki era reformasi, gerakan ini terus dilakukan. Sebab pada kenyataannya, pemerintah memerlukan dukungan dan pengawalan kritis di segala bidang. Baik itu pendidikan, sosial, budaya, politik, ekonomi, maupun hukum, pertahanan dan keamanan. Yayasan LKiS mendukung upaya mempertahankan Bhineka Tunggal Ika. Sehingga, perbedaan yang ada bukan untuk melahirkan perpecahan, melainkan modal penting bagi terciptanya karya bersama untuk kemajuan bangsa dan tanah air. Di sisi lain, yayasan LKiS menolak kebijakan dan tindakan yang mendiskriminasi dan melanggar hak asasi manusia.
Dalam menjalankan visi dan misinya, yayasan LKiS senantiasa berpijak dalam kerangka Islam sebagai agama ‘rahmatan lil alamin’, anugrah bagi sekalian alam. Oleh karenanya, semua aktivitas yang dijalankan bertujuan untuk mendorong terwujudnya perdamaian dalam keberagaman, kesetaraan gender dan pemenuhan hak-hak dasar setiap insan. Gerakan ini diharapkan bisa semakin luas dirasakan dan dilakukan oleh individu, kelompok maupun jaringan. Sehingga, semakin banyak tangan kreatif yang bahu-membahu dalam upaya mencapai tujuan itu.

4. Perusahaan Penerbitan buku  hubunganya dengan Manejemen jasa
Perusahaan Penerbitan buku hubunganya dengan Manajemen Jasa harus Adanya Konsekuensi atas pendekatan kualitas pelayanan suatu produk, memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan. Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model Service Quality (Serqual ) yang dibangun berdasarkan dua faktor utama, yaitu persepsi pelanggan/pembeli atas layanan yang mereka terima dengan layanan yang sesungguhnya diharapkan.
Di dalam manajemen untuk mentargetkan kualitas jasa, perlu diperhatikan beberapa strategi produk jasa. Menurut Sumayang (2003) menjelaskan bahwa perusahaan harus menempatkan pelanggan paling utama, yaitu dengan cara memenuhi keinginan para pelanggan. Di samping itu, sistem yang dibangun haruslah seolah-olah dilakukan oleh pelanggan sendiri.
Kualitas disini yang sangat ditekankan adalah kualitas bagaimana perusahaan penerbit buku itu dapat menerbitkan suatu buku itu dengan desain dan tampilan serta bahan kertas buku tersebut dengan kualitas terbaik, karena semakin baik dan bagusnya suatu kualitas  bahan baku tersebut akan pula menghasilkan cetakan dan buku yang baik dan bagus

PENUTUP

Kesimpulan

Perusahaan penerbit buku lebih cocok sekali kalu dinamakan sebagai industri kreatif, karena hal ini jelas nampak sebuah buku tidak hanya menuliskan atau melahirkan hanya satu macam buku seperti halnya buku pelajaran, melainkan banyak melahirkan beberapa macam buku, banyak macam karya dan kreatifitas yang bisa dibukukakn tidak hanya melahirkan beraa macam buku seperti halnya buku pelajaran, melainkan banyak, seperti halnya novel, buku2 agama, dsb. Oleh karena itu beberapa banyak macam karya yang bisa dibukukuan dan bisa diterbitkan.

Dengan adanya kunjungan dan diskusi dengan Penerbit LKIS,  yang telah dilakukan oleh kami mahasiswa UCY fakultas Ekonomi dengan pihak Penerbit LKIS, dengan narasumber Bpk Fikri selaku Direktur berharap agar kegiatan ini bisa menjadi kegiatan yang terus menerus, karena adanya mata kuliyah dan adanya diskusi ini yang dilakukan di luar komplek kampus berharap banyak pelajaran dan manfaat untuk kita, memang benar disadari untuk menjadi seorang pembaca dan penulis itu memang harus dilakukan dengan baik. Dan ternyata untuk menjadi seorang penulis itu tidak begtu susah sekali, jikalau ada niatan dan kemauan segalanya bisa dilakukan,. Antara sebaik-baiknya menbaca dan menulis itu harus seimbang.

Biasanya yang serng menjadi pertanyaan dari banyak orang “ Bgaimana sih sebenernya untuk menjadi seorang penulis yang baik itu?’, sebelum menjawab dari pertanyaan tersebut seharusnya kita berfikir dahulu, “seberapa baikah kita sudah membaca dan berapa banyak buku yang sudah kita baca?” Mungkin inilah yang perlu sangat kita pahami dan dalami, karena untuk selama ini mungkin kita belum bisa menjadi seorang pembaca yang baik?”, tapi hal itu bukanlah menjadi suatu penghalang dari upaya dan kemaun kita untul menjadi seorang penulis dan pembaca yang baik.

Dari segala kegiatan diskusi yang telah dilakukan  pada minggu kemaren dengan penerbit LKIS, berharap hal menambah banyak manfaat dan pengetahuan kita terhadap bagaimana proses penerbitan buku, apa hubunganya dengan jasa dan bagaimana menjadi seorang pembaca dan penulis yang baik.

Saran
Untuk Perusahaan penerbit LKIS, baiknya mungkin bisa banyak nengadakan kegiatan2 seperti halnya bedah buku, diskusi, atau pameran buku dan seminar ataupun juga pelatihan2. yang dapat menampung dan menggugah semangat para mahasiswa lainya yang hobi menulis yang kiranya kterampilan mereka belum bisa tersalurkan, dan mungkin dengan adanya kegiatan tersebut menjadi pusat perhatian bagi khususnya mereka yang hobi menulis agar hobi mereka tersalurkan dan tentunya akan menambah pengetahuan dan ilmu baru.

Sumber : http://www.lkis.co.id/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar