Kata
banyak orang, katanya seh Cewek itu misteri, yakin?, meski tak secara langsung
ada orang yang melakukan penelitian riset semacam ini, apa boleh buat, saya
juga percaya hal itu, yang setuju angkat kaki! Hahaha.
Jika
anda melakukan survei kecil-kecilan dan mengambil sample, jika ada pertanyaan,
apakah cowok itu misteri juga? saya jamin, pasti sepuluh dari sepuluh responden
anak dibawah umur mengatakan jawaban yang sama, yaitu TIDAK TAHU hahaha...,
NGACO NEH hehe.
Ini
serius, menurut pendapat saya Cowok itu juga banyak menyembunyikan misterinya,
tak kalah dengan Cewek, meski saya sendiri juga belum pernah resmi melakukan
penelitian riset semacam ini, jangankan membuat
setumpuk angket pertanyaan, atau melakukan survei kecil-kecilan, atau pergi
keperpus cari kamus tentang Cowok hahaha (emng ada?). Jika sependapat dengan
saya cukup anggukan kepala hehehe.
Bagi
seorang cewek topik yang paling seru jika mereka sedang kumpul paling-paling
ngobrolin tentang cowok mungkin pacarnya, bener gak?, tak jauh dengan cowok
paling bgtu juga hayuh ngaku hehe! Apa lagi jika baru jatuh cinta. Barangkali
buat yang pertama kali merasakan, jatuh cinta seperti kesempatan pertama bicara
di depan umum. Grogi, deg-degan, keringat dingin mengucur dan salah-tingkah,
apalagi bagi cewek, jika ada cowok yang lagi di taksirnya telpon,
jingkrak-jingkrak terus guling-guling saking senengnya hahha.
Sebentar,
tunggu dulu. Di tulisan ini saya tidak
akan banyak menceritakan panjang lebar hal demikin diatas tentang Cewek, (yang
cewek jangan minder hehehe, yg cewek jg bleh tahu), melainkan saya akan
menceritakan panjang lebar semua tentang Cowok, seorang laki-laki. Tulisan ini tidak
saya khususkan kepada para pembaca Cowok saja, melainkan, Cewek, Bapak, Ibu,
Adek, Kakak, Pak RT, Pak RW, Bu RT, Bu RW, Eyang putri, Eyang kakung, Eyang
Subur hehehe, semuanya masuk!.
Tulisan
ini sengaja saya buat karena memang banyak hal rahasia yang mengesankan dan
menegangkan dalam hidup seorang Cowok/Laki-laki yang banyak belum kita ketahui,
meski ada juga bagian hidup ini yang
belum saya alami, saya sendiripun masih sangat penasaran.
Jangan
kawatir ataupun ragu dengan tulisan ini setelah kalian semua membaca dan menyimpulkannya
sendiri. Tidak ada unsur sara, memojokan orang lain atau porno dalam tulisan
ini, saya minta maaf jika dalam bahasa tulisan ini sedikit ngaco (dimksudkan u/ bagian dari candaan saja),
sengaja dimaksudkan agar semua pembaca lebih mudah mencerna maksud isinya. Anda
boleh juga menbaca sambil tertawa, menangis, boleh juga senyum-senyum sendiri,
jingkrak-jingkrak terus guling-guling haha.
Tulisan
ini dibuat berdasarkan pengalaman seseorang yang telah lama mengalami indahnya
laboratorium kehidupan ini. Dia yang bangga menjadi seorang ayah, bangga
menjadi suami dan bangga menjadi kakek
bagi cucu2nya,. Saya jamin setelah baca tulisan ini anda (Cowok/laki-laki),
bagi yang telah mengalaminya sadar
ataupun tidak sadar akan berkata dalam hati
“Bener juga ya”. Namun bagi yang belum mengalami bagian-bagian itu, 2, 3,
atau 4 tahun kedepan bolehlah kalian baca kembali tulisan ini sebagai
rujukan kebenaranya, saya jamin anda akan mengatakan senada dengan mereka yang
telah mengalaminya. Ini adalah saat-saat menegangkan sekaligus mengesankan bagi
laki-laki. Yah, mungkin tidak semuanya, tapi mayoritas sih begitu.
Pertama, Disunat.
Mungkin
ini adalah saat yang menegangkan bagi anak laki-laki. Orang tua yang berusaha
menenangkan hanya bisa berbicara "Tenang nak, disunat itu kaya digigit
semut kok" dan biasanya anaknya
akan menjawab "Semutnya segede apa?" ato "Coba 'punya' ayah aku
kasih semut. Mau?". Maklum, ini menyangkut masa depan sang laki-laki. Yang
ditakutkan adalah, ternyata sang dokter digantikan dengan tukang pangkas rumput.
Abis abis dah tuh. Walaupun begitu, sang laki-laki tetap memasuki ruang doktor
dan berharap 'itu' nya selamat hahaha.
Kedua, Masa Remaja.
Hmm,
mungkin ini bisa dibilang masa yang tak bisa ditebak. Saat ini sang laki-laki
dalam pencarian jati dirinya. Dia berpikir seperti apa teman-temenya ini. Apakah mayoritas berpikiran ngeres/porno ato
sebaliknya? Dia tidak tahu, dan dia yang harus mencari jawabannya. Dan di masa
ini banyak yang bagi dia merupakan pertama kalinya. Misalnya, jatuh cinta
pertama kali, tawuran pertama kali hehehe, dll., (yg suka tawuran ngacung)
Ketiga,
Saat
Berkompetisi.
Pada
dasarnya, laki-laki egonya lebih besar daripada wanita. Jadi, saat berkompetisi
dia akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkannya. Misalnya saat bermain
sepak bola, dia bermain dengan semangat total. Yang lebih memotivasinya adalah
dgn adanya cewe yg ditaksir sedang menonton. Walaupun wajahnya sudah digebok
bola sampai tak berbentuk lagi, namun dia masih bangkit dan bermain lagi.
Walaupun akhirnya sirine ambulans mengantarkan sang laki-laki ke rumah sakit,
dikarenakan sang laki-laki kelewat semangat sampai-sampai kepleset dan jatuh ke
kubangan dekat lapangan lalu pingsan. Sungguh konyol.
Keempat,
Patah Hati.
Ya,
patah hati. Bisa dibilang ini adalah saat-saat mengesankan bagi laki-laki.
Untuk laki-laki yang pertama patah hati, mungkin akan berpikir seperti ini
"Oh, jadi gini ya rasanya patah hati? Seru juga..." Yah, ini adalah laki-laki yang tegar. Jika
hati seorang lak-laki diibaratkan pedang, maka patah hati adalah penempanya.
Satu kali patah hati, satu kali tempaan, dua kali patah hati, dua kali tempaan
dst. Tapi walaupun begitu, jika pedang terus menerus ditempa, pasti akan hancur
juga karena tak kuat menerima hantaman sang pandai besi.
Kelima, Saat Berkelana.
Sang
laki-laki beranjak dewasa. Kini dia kuliah di kota yg jauh sehingga terpaksa
nge-kos. Mungkin sampai di kos2an dia berdoa, semoga pemilik kosnya tidak sama
seperti guru matematiknya yang dulu menyeretnya keluar kelas gara-gara tidak
ngerjain PR. Yang paling mengesankan sih biasanya saat uang kiriman ga
dateng-dateng. Biasanya sang laki-laki akan nongkrong di teras kos2an bersama
teman2nya yang senasib dan nyanyi2 sambil genjreng-genjreng gitar dan sesekali
mangap2, berusaha menangkap partikel2 kecil di udara untuk mengenyangkan perut .
Sungguh ironis.
Keenam, Bekerja.
Mungkin
bagi laki-laki yang wirausaha sih biasa aja karena yang dia khawatirkan hanya
usahanya tdk sukses atau saingannya menyelundupkan tanah kuburan ke dalam ruang
kerja nya. Mistis abis. Tapi bagi yang melamar pekerjaan ke sebuah kantor
mungkin akan sangat tegang. Mungkin dia akan berhenti sejenak dan menatap pintu
kantor yg akan dia lamar. Lalu dia mulai siapkan mental. Dia sudah siap
terhadap kemungkinan terbaik: "Ternyata bos nya adalah teman lamanya yg
sangat loyal", sampai kemungkinan terburuk: "Ternyata bos nya adalah
Guru Fisika SMA nya yang kabarnya adalah keturunan kanibal"
Ketujuh, Melamar.
"Ini
adalah penentuan" begitu pikir sang laki-laki. Ini adalah penentuan
pendamping hidupnya. Walaupun dia dihantui rumor-rumor tak sedap seperti:
"Bapak sang cewe adalah orang yang sangat buas" atau "Ibu si
cewe adalah orang yg sangat perfeksionis" ataupun "Si cewe melihara
siluman kera, yaitu adiknya sendiri"hehe, dia tak peduli, dia tetap
beranjak pergi menuju rumah sang wanita yg ditakdirkan menjadi pendamping
sepanjang usianya. Wanita yg diciptakan dari seruas tulang rusuknya yang
hilang, wanita yang dia dambakan sejak lama. Apapun resikonya, dia ingin
memiliki sang wanita pilihannya.
Kedelapan, Pembacaan ijab kabul.
Berulang
kali dia bertanya pada calon istrinya "Sayang, nama kamu benar kan binti
tan?", sebelum pembacaan dimulai. Dan biasanya sang calon istri akan
berkata "Iya sayang, udah aku bilangin iya. Perlu aku tulis teksnya? ". Lalu sang suami langsung ngelengos
pergi, jaga gengsi. Saat pembacaan dimulai, sang laki-laki menggenggam tangan
penghulu sangat erat. Bahkan terlalu erat sampai penghulunya meringis kesakitan.
Selesai membaca ijab kabul dengan sukses, dia bersyukur dalam hati, dan siap
mengukir memori bahagia bersama sang istri dalam bulan madu.
Kesembilan, Istri melahirkan.
Mondar
mandir dia berjalan di lorong rumah sakit. Berharap bayi dan istri nya selamat.
Berharap bisa segera menggendong bayi tercintanya, sekaligus bisa menggendong
istrinya jika dia masih kuat. Dia berpikir: "Bagaimana wajah anak ku
nanti? Apakah secantik ibunya? Atau Setampan ayahnya? Atau jangan-jangan mirip
tetangga? Ah pikiran bodoh". Tiba-tiba sang dokter keluar dan berkata
"Anak anda lahir dengan sempurna", saat itu juga sang laki-laki
ngacir menuju ruang bersalin. Namun saat dia masuk ruangan, dia mendapati
jejeran mayat yang tertata rapi. Seketika itu juga tubuh dia lemas karena
mengira anak dan istrinya tak terselamatkan. Namun tiba-tiba dia tersadar bahwa
dia salah masuk ruangan, ternyata dia masuk kamar mayat. Beruntunglah ada
penjaga Rumah Sakit yg memberitahunya.
Kesepuluh, Menjadi ayah.
Dia
melihat anaknya dari ruang kerja. Saat itu dia membayangkan masa depan sang
anak. Jika anaknya laki-laki, dia akan berfikir: "Dia pasti akan kudidik
hingga menjadi laki-laki yang disiplin dan setia!!: "dan jika anaknya
perempuan: "Akan kulindungi putri ku segenap kemampuan ku, dan akan
kupilihkan pendamping yang cocok untuknya". Tiba-tiba lamunannya buyar karena
mendengar tangisan bayinya yang baru berumur 3 bulan. Dia sudah berfikir
terlalu jauh dan matang.
Kesebelas, Di usia senja.
Laki-laki
muda yang perkasa, tangkas dan cekatan itu, kini sudah menjadi kakek tua yg
rentan. Sadar akan usianya yang semakin memudar, dia sering mengumpulkan
keluarga besar di suatu tempat dan mulai membicarakan kisah hidupnya yang sudah
berulang-ulang dia ceritakan sampai-sampai anak cucunya hapal dialognya.
Terkadang dia selipkan sepatah dua patah lelucon yg mengundang tawa semua orang
.
Beberapa
saat kemudian, dia membahas tentang "Akhir Hidup nya". Seketika itu
juga keluarga memotong pembicaraan dan berkata "Sudahlah ayah, ayah masih
bisa hidup 100 tahun lagi kok". Dia tersenyum puas atas reaksi keluarganya.
Namun tak berapa lama dia melanjutkan pembicaraannya dan kali ini tak ada yang
memotong pembicaraannya karena semua anggota keluarga terdiam.
Semua
itu dia lakukan karena dia ingin diingat sepanjang masa. Dia berusaha
meninggalkan kenangan terbaik sebelum malaikat maut singgah dan menjemput
dirinya. Dia tak tahu kapan ajalnya datang, mungkin sebulan lagi, seminggu
lagi, sehari lagi bahkan sedetik lagi pun dia tak dapat mengiranya.
"Mungkinkah semenit lagi jantung ku akan berhenti berdetak? Ataukah
mungkinkah sedetik lagi aku akan hembuskan nafas terakhir?" begitu yang
dia pikir.
Kemudian,
dia melihat album kenangan yang diletakkan di dekatnya. Saat itu dia memeluk
erat album itu. Sejujurnya, saat itu dia mendapati perasaan yang aneh. Berbeda
dengan perasaan saat dia melihat ayah atau ibunya dikuburkan, ataupun
sahabatnya yang lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Bukan hanya sedih yang
meliputinya, tapi juga rasa bangga. Dia sudah bangga menjadi seorang ayah,
bangga menjadi kakek bagi cucu-cucunya, bangga menjadi suami, dan bangga bisa
melihat perkembangan mereka semua. Dia ingin menangis, namun harus membendung
air matanya. Dia harus meninggalkan keluarga tercinta, dan dia harus menerima
akhir kisahnya. (Tamat)
Diambil dari beberapa Sumber dan sdikit dikembangkan; http://edan77.blogspot.com/2013/12/cowok-saat-saat-yang-mengesankan-dan.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar