Minggu, 01 Desember 2013

Saat-saat yang mengesankan dan menegangkan dalam hidup laki-laki

Kata banyak orang, katanya seh Cewek itu misteri, yakin?, meski tak secara langsung ada orang yang melakukan penelitian riset semacam ini, apa boleh buat, saya juga percaya hal itu, yang setuju angkat kaki! Hahaha. 


 Jika anda melakukan survei kecil-kecilan dan mengambil sample, jika ada pertanyaan, apakah cowok itu misteri juga? saya jamin, pasti sepuluh dari sepuluh responden anak dibawah umur mengatakan jawaban yang sama, yaitu TIDAK TAHU hahaha..., NGACO NEH hehe.

Ini serius, menurut pendapat saya Cowok itu juga banyak menyembunyikan misterinya, tak kalah dengan Cewek, meski saya sendiri juga belum pernah resmi melakukan penelitian riset semacam  ini, jangankan membuat setumpuk angket pertanyaan, atau melakukan survei kecil-kecilan, atau pergi keperpus cari kamus tentang Cowok hahaha (emng ada?). Jika sependapat dengan saya cukup anggukan kepala hehehe. 

Bagi seorang cewek topik yang paling seru jika mereka sedang kumpul paling-paling ngobrolin tentang cowok mungkin pacarnya, bener gak?, tak jauh dengan cowok paling bgtu juga hayuh ngaku hehe! Apa lagi jika baru jatuh cinta. Barangkali buat yang pertama kali merasakan, jatuh cinta seperti kesempatan pertama bicara di depan umum. Grogi, deg-degan, keringat dingin mengucur dan salah-tingkah, apalagi bagi cewek, jika ada cowok yang lagi di taksirnya telpon, jingkrak-jingkrak terus guling-guling saking senengnya hahha.

Sebentar, tunggu dulu. Di tulisan ini  saya tidak akan banyak menceritakan panjang lebar hal demikin diatas tentang Cewek, (yang cewek jangan minder hehehe, yg cewek jg bleh tahu), melainkan saya akan menceritakan panjang lebar semua tentang Cowok, seorang laki-laki. Tulisan ini tidak saya khususkan kepada para pembaca Cowok saja, melainkan, Cewek, Bapak, Ibu, Adek, Kakak, Pak RT, Pak RW, Bu RT, Bu RW, Eyang putri, Eyang kakung, Eyang Subur hehehe, semuanya masuk!.

Tulisan ini sengaja saya buat karena memang banyak hal rahasia yang mengesankan dan menegangkan dalam hidup seorang Cowok/Laki-laki yang banyak belum kita ketahui, meski ada juga bagian  hidup ini yang belum saya alami, saya sendiripun masih sangat penasaran. 

Jangan kawatir ataupun ragu dengan tulisan ini setelah kalian semua membaca dan menyimpulkannya sendiri. Tidak ada unsur sara, memojokan orang lain atau porno dalam tulisan ini, saya minta maaf jika dalam bahasa tulisan ini sedikit ngaco (dimksudkan u/ bagian dari candaan saja), sengaja dimaksudkan agar semua pembaca lebih mudah mencerna maksud isinya. Anda boleh juga menbaca sambil tertawa, menangis, boleh juga senyum-senyum sendiri, jingkrak-jingkrak terus guling-guling haha.

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman seseorang yang telah lama mengalami indahnya laboratorium kehidupan ini. Dia yang bangga menjadi seorang ayah, bangga menjadi suami dan  bangga menjadi kakek bagi cucu2nya,. Saya jamin setelah baca tulisan ini anda (Cowok/laki-laki), bagi yang telah mengalaminya  sadar ataupun tidak sadar akan berkata dalam hati  “Bener juga ya”. Namun bagi yang belum mengalami bagian-bagian itu, 2, 3, atau 4 tahun kedepan bolehlah kalian baca kembali tulisan ini sebagai rujukan kebenaranya, saya jamin anda akan mengatakan senada dengan mereka yang telah mengalaminya. Ini adalah saat-saat menegangkan sekaligus mengesankan bagi laki-laki. Yah, mungkin tidak semuanya, tapi mayoritas sih begitu.

Pertama, Disunat. 
Mungkin ini adalah saat yang menegangkan bagi anak laki-laki. Orang tua yang berusaha menenangkan hanya bisa berbicara "Tenang nak, disunat itu kaya digigit semut kok"  dan biasanya anaknya akan menjawab "Semutnya segede apa?" ato "Coba 'punya' ayah aku kasih semut. Mau?". Maklum, ini menyangkut masa depan sang laki-laki. Yang ditakutkan adalah, ternyata sang dokter digantikan dengan tukang pangkas rumput. Abis abis dah tuh. Walaupun begitu, sang laki-laki tetap memasuki ruang doktor dan berharap 'itu' nya selamat hahaha.

Kedua, Masa Remaja.
Hmm, mungkin ini bisa dibilang masa yang tak bisa ditebak. Saat ini sang laki-laki dalam pencarian jati dirinya. Dia berpikir seperti apa teman-temenya ini.  Apakah mayoritas berpikiran ngeres/porno ato sebaliknya? Dia tidak tahu, dan dia yang harus mencari jawabannya. Dan di masa ini banyak yang bagi dia merupakan pertama kalinya. Misalnya, jatuh cinta pertama kali, tawuran pertama kali hehehe, dll., (yg suka tawuran ngacung)

Ketiga, Saat Berkompetisi.
Pada dasarnya, laki-laki egonya lebih besar daripada wanita. Jadi, saat berkompetisi dia akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkannya. Misalnya saat bermain sepak bola, dia bermain dengan semangat total. Yang lebih memotivasinya adalah dgn adanya cewe yg ditaksir sedang menonton. Walaupun wajahnya sudah digebok bola sampai tak berbentuk lagi, namun dia masih bangkit dan bermain lagi. Walaupun akhirnya sirine ambulans mengantarkan sang laki-laki ke rumah sakit, dikarenakan sang laki-laki kelewat semangat sampai-sampai kepleset dan jatuh ke kubangan dekat lapangan lalu pingsan. Sungguh konyol.

Keempat, Patah Hati.
Ya, patah hati. Bisa dibilang ini adalah saat-saat mengesankan bagi laki-laki. Untuk laki-laki yang pertama patah hati, mungkin akan berpikir seperti ini "Oh, jadi gini ya rasanya patah hati? Seru juga..."  Yah, ini adalah laki-laki yang tegar. Jika hati seorang lak-laki diibaratkan pedang, maka patah hati adalah penempanya. Satu kali patah hati, satu kali tempaan, dua kali patah hati, dua kali tempaan dst. Tapi walaupun begitu, jika pedang terus menerus ditempa, pasti akan hancur juga karena tak kuat menerima hantaman sang pandai besi.

Kelima, Saat Berkelana.
Sang laki-laki beranjak dewasa. Kini dia kuliah di kota yg jauh sehingga terpaksa nge-kos. Mungkin sampai di kos2an dia berdoa, semoga pemilik kosnya tidak sama seperti guru matematiknya yang dulu menyeretnya keluar kelas gara-gara tidak ngerjain PR. Yang paling mengesankan sih biasanya saat uang kiriman ga dateng-dateng. Biasanya sang laki-laki akan nongkrong di teras kos2an bersama teman2nya yang senasib dan nyanyi2 sambil genjreng-genjreng gitar dan sesekali mangap2, berusaha menangkap partikel2 kecil di udara untuk mengenyangkan perut . Sungguh ironis.

Keenam, Bekerja.
Mungkin bagi laki-laki yang wirausaha sih biasa aja karena yang dia khawatirkan hanya usahanya tdk sukses atau saingannya menyelundupkan tanah kuburan ke dalam ruang kerja nya. Mistis abis. Tapi bagi yang melamar pekerjaan ke sebuah kantor mungkin akan sangat tegang. Mungkin dia akan berhenti sejenak dan menatap pintu kantor yg akan dia lamar. Lalu dia mulai siapkan mental. Dia sudah siap terhadap kemungkinan terbaik: "Ternyata bos nya adalah teman lamanya yg sangat loyal", sampai kemungkinan terburuk: "Ternyata bos nya adalah Guru Fisika SMA nya yang kabarnya adalah keturunan kanibal"

Ketujuh, Melamar.
"Ini adalah penentuan" begitu pikir sang laki-laki. Ini adalah penentuan pendamping hidupnya. Walaupun dia dihantui rumor-rumor tak sedap seperti: "Bapak sang cewe adalah orang yang sangat buas" atau "Ibu si cewe adalah orang yg sangat perfeksionis" ataupun "Si cewe melihara siluman kera, yaitu adiknya sendiri"hehe, dia tak peduli, dia tetap beranjak pergi menuju rumah sang wanita yg ditakdirkan menjadi pendamping sepanjang usianya. Wanita yg diciptakan dari seruas tulang rusuknya yang hilang, wanita yang dia dambakan sejak lama. Apapun resikonya, dia ingin memiliki sang wanita pilihannya.

Kedelapan, Pembacaan ijab kabul.
Berulang kali dia bertanya pada calon istrinya "Sayang, nama kamu benar kan binti tan?", sebelum pembacaan dimulai. Dan biasanya sang calon istri akan berkata "Iya sayang, udah aku bilangin iya. Perlu aku tulis teksnya?  ". Lalu sang suami langsung ngelengos pergi, jaga gengsi. Saat pembacaan dimulai, sang laki-laki menggenggam tangan penghulu sangat erat. Bahkan terlalu erat sampai penghulunya meringis kesakitan. Selesai membaca ijab kabul dengan sukses, dia bersyukur dalam hati, dan siap mengukir memori bahagia bersama sang istri dalam bulan madu.

Kesembilan, Istri melahirkan.
Mondar mandir dia berjalan di lorong rumah sakit. Berharap bayi dan istri nya selamat. Berharap bisa segera menggendong bayi tercintanya, sekaligus bisa menggendong istrinya jika dia masih kuat. Dia berpikir: "Bagaimana wajah anak ku nanti? Apakah secantik ibunya? Atau Setampan ayahnya? Atau jangan-jangan mirip tetangga? Ah pikiran bodoh". Tiba-tiba sang dokter keluar dan berkata "Anak anda lahir dengan sempurna", saat itu juga sang laki-laki ngacir menuju ruang bersalin. Namun saat dia masuk ruangan, dia mendapati jejeran mayat yang tertata rapi. Seketika itu juga tubuh dia lemas karena mengira anak dan istrinya tak terselamatkan. Namun tiba-tiba dia tersadar bahwa dia salah masuk ruangan, ternyata dia masuk kamar mayat. Beruntunglah ada penjaga Rumah Sakit yg memberitahunya.

Kesepuluh, Menjadi ayah.
Dia melihat anaknya dari ruang kerja. Saat itu dia membayangkan masa depan sang anak. Jika anaknya laki-laki, dia akan berfikir: "Dia pasti akan kudidik hingga menjadi laki-laki yang disiplin dan setia!!: "dan jika anaknya perempuan: "Akan kulindungi putri ku segenap kemampuan ku, dan akan kupilihkan pendamping yang cocok untuknya". Tiba-tiba lamunannya buyar karena mendengar tangisan bayinya yang baru berumur 3 bulan. Dia sudah berfikir terlalu jauh dan matang.

Kesebelas, Di usia senja.
Laki-laki muda yang perkasa, tangkas dan cekatan itu, kini sudah menjadi kakek tua yg rentan. Sadar akan usianya yang semakin memudar, dia sering mengumpulkan keluarga besar di suatu tempat dan mulai membicarakan kisah hidupnya yang sudah berulang-ulang dia ceritakan sampai-sampai anak cucunya hapal dialognya. Terkadang dia selipkan sepatah dua patah lelucon yg mengundang tawa semua orang .

Beberapa saat kemudian, dia membahas tentang "Akhir Hidup nya". Seketika itu juga keluarga memotong pembicaraan dan berkata "Sudahlah ayah, ayah masih bisa hidup 100 tahun lagi kok". Dia tersenyum puas atas reaksi keluarganya. Namun tak berapa lama dia melanjutkan pembicaraannya dan kali ini tak ada yang memotong pembicaraannya karena semua anggota keluarga terdiam.

Semua itu dia lakukan karena dia ingin diingat sepanjang masa. Dia berusaha meninggalkan kenangan terbaik sebelum malaikat maut singgah dan menjemput dirinya. Dia tak tahu kapan ajalnya datang, mungkin sebulan lagi, seminggu lagi, sehari lagi bahkan sedetik lagi pun dia tak dapat mengiranya. "Mungkinkah semenit lagi jantung ku akan berhenti berdetak? Ataukah mungkinkah sedetik lagi aku akan hembuskan nafas terakhir?" begitu yang dia pikir. 


Kemudian, dia melihat album kenangan yang diletakkan di dekatnya. Saat itu dia memeluk erat album itu. Sejujurnya, saat itu dia mendapati perasaan yang aneh. Berbeda dengan perasaan saat dia melihat ayah atau ibunya dikuburkan, ataupun sahabatnya yang lebih dulu dipanggil Yang Maha Kuasa. Bukan hanya sedih yang meliputinya, tapi juga rasa bangga. Dia sudah bangga menjadi seorang ayah, bangga menjadi kakek bagi cucu-cucunya, bangga menjadi suami, dan bangga bisa melihat perkembangan mereka semua. Dia ingin menangis, namun harus membendung air matanya. Dia harus meninggalkan keluarga tercinta, dan dia harus menerima akhir kisahnya. (Tamat)

Diambil dari beberapa Sumber dan sdikit dikembangkan; http://edan77.blogspot.com/2013/12/cowok-saat-saat-yang-mengesankan-dan.html?utm_source=dlvr.it&utm_medium=facebook

Tidak ada komentar:

Posting Komentar