Rabu, 15 Agustus 2012

Kisah Bijak Para Sufi: Anak-anak yang Serakah


Pada zaman dahulu, ada seorang petani yang suka bekerja keras dan murah hati, yang memiliki beberapa anak laki-laki yang malas dan serakah.
Menjelang ajalnya, petani itu mengatakan kepada anak-anaknya bahwa mereka akan menemukan harta karun kalau mereka mau menggali di suatu ladang tertentu.
Segera setelah orang tua itu meninggal, anak-anaknya bergegas ke ladang tersebut, menggalinya dari satu sisi ke sisi lain, dengan keputusasaan dan konsentrasi yang semakin meningkat. Namun, tak kunjung mereka temukan emas di tempat yang ayahnya sebut itu.
Mereka sama sekali tidak menemukan emas. Menyadari bahwa karena kemurahan hatinya, ayah mereka pasti telah membagi-bagkan emasnya semasa hidupnya, mereka pun berhenti mencari.

Akhirnya, terpikir oleh mereka bahwa karena ladang itu sudah terlanjur digarap, tak ada salahnya bila ditanami benih. Mereka pun menanam gandum, yang menghasilkan panen berlimpah-limpah. Mereka menjualnya, dan pada tahun itu juga hidup mereka makmur.
Setelah musim panen lewat, mereka berpikir-pikir kembali tentang kemungkinan bahwa harta karun itu terluput dari penggalian mereka. Mereka pun menggali lagi ladang mereka, tetapi hasilnya sama saja.

Setelah bertahun-tahun lamanya, mereka menjadi terbiasa bekerja keras dan mengenali musim, sesuatu yang belum pernah mereka pahami sebelumnya. Sekarang, mereka mengerti cara sang ayah melatih mereka, dan mereka pun menjadi petani yang jujur dan bahagia. Pada akhirnya, mereka memiliki cukup kekayaan sehingga tak lagi risau perihal harta terpendam itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar