Sabtu, 19 April 2014

Kekasih Imajiner part 2



Semakin hari rasa itu makin tumbuh dan memekar bagai bunga, bayanganya semakin mengusik ketentraman dan kenyamanan hati. Ia selalu hadir meski tak pernah diundang, ia berada selalu didekat meski tak pernah nyata bahkan untuk disentuh sekalipun, namun keberadaanya selalu indah dan menarik untuk diselami dan keinginan mengenalnya lebih dalam.


Ia selalu misteri dan akan selalu menjadi misteri, namun curiga Jiwa ini semakin menjadi. Penasaran dan keinginan cepat jumpa denganya semakin tak terbendung. Namun apa daya, hati, pikiran dan Jiwa ini belum tersampai juga. Jika seorang pecinta sudah tergila-gila dengan yang dicinta ia akan rela melakukan apa saja menunggunya bahkan mengorbankan nyawanya sekalipun bisa jadi.

Namun hal itu tak kan pernah akan terjadi pada Jiwa ini apalagi melakukan hal yang sedemikian rupa dan senekat itu. Meski ia tak nyata, tapi yakin, hati ini merasakan ia nyata dan kehadiranya begitu dekat dan semakin mendekat.

Semakin terbiasa dengan keadaan seperti ini, hari-hari jalani seperti biasa, namun untuk melupakanya semenit dua menit untuk tak memikirkanya tak bisa.

 Jika seorang pecinta sedang dimabuk oleh bayang-bayang seorang yang dicinta ia akan merasakan, seolah-olah ada hembusan angin atau bumi bergerak lambat atau bulan terlihat lebih besar dilangit. Sebagian akan mengatakan ah itu hanya ada difilm-film saja. Tidak... tidak. Itu adalah nyata, saat kau mencintai seseorang, semua itu akan terjadi, dan tak kan terjadi pada seorang yang tak pernah mencinta dan dicinta.

Jadi berbahagialah anda yang selalu dipenuhi dan mengenal cinta. Kekasih imajiner, ya, begitulah Jiwa ini memanggilnya. Barangkali asing bagi anda jika mendengarnya seorang kekasih imajiner, tapi bagi Jiwa ini tidak demikian, meski ia tak nyata dan belum menjadi nyata, didalam hati dan pikiran Jiwa ini ia hidup dan akan tetap hidup harapan Ia datang menjadi nyata dan menyapa lembut mengajaknya tenggelam dalam taman-taman impian dan lautan kebahagiaan.

**********

Pada suatu malam yang manis, manis bagaikan fajar kehidupan yang penuh dengan kegembiraan orang muda. Jiwa ini terlelap dalam dingin dan lembutnya malam, bunga tidur membelainya. Suatu kehormatan yang sangat khusus bagi Jiwa ini, jika yang dicinta mendekat menyapanya lembut, diajaknya berlarian di taman-taman kebahagiaan dan impian, semua terlihat begitu indah dan mempesona.

Wajahnya yang putih dan sempurna paras cantik ala bidadari mengalir masuk dari semua sisi,tak sedikitpun goresan hitam pekat melekat, dan hatinya  yang tak pernah tertekan oleh kesedihan yang paling kecil sekalipun, dan tetap sama wajah itu tak pernah terlupa oleh Jiwa ini. Beranikan Jiwa ini mendekat dan menyapanya, terbangunlah suatu percakapan-percakapan yang hangat.

Jiwa ini menempa suatu percakapan bercerita tentang berbagai macam kelu, asa dan rasa akan kerinduanya pada sang dicinta hadirnya yang selalu memenuhi pikiran dan relung hatinya. Bercerita seakan pingsan, air mata sedikit mulai mengalir dan keluhan kerinduan yang merdu mulai meninggi ke langit.

Dengan cara itu Jiwa ini berusaha melewati malam-malam dan siangnya bercerita tentangnya. Inilah satu-satunya pokok percakapan yang Jiwa ini sukai, dan selain itu tak ada yang hendak Jiwa ini katakan lagi padanya.......Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar