Rabu, 03 Oktober 2012

Laboratorium kehidupan dan kebudayaan pesantren soko guru Bangsa


Pernahkah anda mengenyam pendidikan di Pesantren?. Tentunya, yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren seperti saya atau mungkin anda, akan banyak hal yang diperoleh dan menemukan sesuatu yang berbeda, unik, manis, dan pahitnya pengalaman hidup. Kurang lebih 7 tahun saya tinggal di Pesantren. Ponpes Pabelan di kota Muntilan tepatnya . Bagaimanapun, setelah kepergian saya dari pesantren kenangan dan masa-masa itu tak akan pernah terlupakan, selalu menjadi kenangan manis dan menjadi bagian daftar panjang perjalanan hidup. 

“Saya rasa tak ada laboratorium hidup selengkap di pesantren”, ungkap saya. Begitukah pendapat anda, sama halnya dengan pendapat saya?. 

Kemudian, bagaimana pendidikan pesantren itu sendiri terhadap bangsa, lingkungan, masyarakat luas dan tentu bumi pertiwi kita Indonesia? Pesantren memegang penuh dalam sejarahnya, sejak kemunculanya, bahkan semenjak bumi nusantara kita dijajah. Menjadi sistem pendidikan tertua yang dianggap sebagai produk budaya Indonesia asli cikal bakal tonggak dan tersebarnya pondok-pondok pesantren di penjuru nusantara seperti sekarang ini. 


Pesantren adalah bagian yang tak terpisahkan dari bangsa Indonesia. Pesantren memberikan hal terbaik bagi bangsa. Para Kyai dan Santri, dengan didasari semangat cinta Tanah air sebagai bagian dari iman, ikut berjuang mengusir penjajah dari Indonesia.

Setelah kemerdekaan bangsa tercapai, para Kyai dan Santri kembali ke pesantren yang memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan agama.

Sebagai soko guru bangsa, mereka yang ada di pesantren atau biasa disebut kaum sarungan mempunyai peran penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memperjuangkan akhlak dan moral bangsa melalui jalur pendidikan dan pembentukan watak bangsa.

Akhir-akhir ini,peran pesantren dalam pembangunan bangsa memiliki pengaruh yang semakin luas. Di samping sebagai tempat pendidikan agama dan akhlak bangsa, pesantren pun mendorong kemandirian, mengajarkan semangat kepemimpinan, wirausaha dan koperasi, dan ada juga mengembangkan budidaya pertanian dan peternakan, mengembangkan sikap cinta lingkungan, menyuburkan perdamain dan anti kekerasan, memepercepat persatuan dan kesatuan bangsa dengan ukhuwah diniyahnya.

Pesantren, jika disejajarkan dengan lembaga pendidikan yang pernah muncul di Indonesia adalah sistem pendidikan tertua yang dianggap sebagai produk budaya Indonesia yang asli. Pendidikan ini awalnya merupakan pendidikan agama islam yang dimulai sejak munculnya masyarakat islam di nusantara.

Pesantren memberikan kontribusi penting dalam penyelengaraan pendidikan nasional. Pensantren sebagai lembaga pendidikan, baik yang masih mempertahankan system pendidikan tradisionalnya (salaf) maupun yang telah mengalami perubahan (modern), merupakan pendidikan alternatif dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pendidikan pesantren juga dapat dikatan sebagai modal social dan soko guru bagi perkembangan pendidikan nasional di Indonesia bukan begitu?.

Kemunculan pesantren berawal dari upaya mentransmisikan Islam tradisional, sebagai mana yang terdapat dalam kitab-kitab klasik.  Kitab ini di Indonesia dikenal sebagai kitab kuning, dan kitab-kitab klasik lainya.. Selain kitab yang sudah ada, beberapa guru di pesantren tradisional juga menulis buku baru bahkan dengan terjemahanya versi Indonesia, namun dengan esensi yang kurang lebih sama dengan buku-buku sebelumnya.

Di masa globalisasi dan informasi, pondok pesantren dihadapkan pada banyak tantangan. Tantangan tersebut menyebabkan terjadinya pergeseran-pergeseran nilai. Dalam perjalananya, kebudayaan yang dihasilkan di pesantren akan tetap menjadi soko guru pembangunan masyarakt Indonesia dengan akhlak yang baik. Semoga kualitas dan peranan pondok pesantren  selalu terjaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar