Politik kita hari ini makin seperti film horor dalam negeri. Ngeri-ngeri tapi bagi akal sehat bikin geli. Setiap hari kita dipaksa menonton lelucon di televisi. Kalau tidak setuju, tolong sebutkan satu saja peristiwa politik belakangan ini yang tidak lucu. Lalu bagaimana masa depan Indonesia? Semua orang pasti akan langsung bersepakat bahwa masa depan negara ada di tangan pemuda. Hmm Pemuda adalah harapan laten semua bangsa.
Tapi bisakah generasi
sekarang mengamankan masa depan? Itu pertanyaan besar. Bukan rahasia jika
setiap tokoh muda punya mentor. Bukan rahasia pula, setiap organisasi pemuda
punya senior elit yang kepentingannya harus dibela dan diperjuangkan
mati-matian.
Namanya kepentingan,
kadang bertemu kadang beradu. Kawan dan lawan soal mata pendapatan saja, di
samping pendapat pastinya.
Organisasi mahasiswa
adalah kepanjangan tangan senior-seniornya di lapangan. Ya buat demo, menggarap
proyek hingga menjadi mesin politik yang berpusing ke seluruh penjuru
nusantara. Dari skala teri sampai skala kakap.
Jangan kecewa, sekali
lagi jangan kecewa. Begitulah adanya. Setiap tokoh muda pasti sangat patuh pada
minimal satu orang yang dianggapnya Suhu. Setiap organisasi pemuda atau
mahasiswa punya senior yang kata-katanya merupakan firman. “Anak muda, kau baru
benar-benar pegang kendali setelah kau sudah tak lagi muda”! Camkan itu. Jangan
ge-er kalau ada yang menyanjung peran pemuda setinggi Menara Dubai. Hehe jangan
lebay.
Jangan kawatir tak
perlu putus asa dan tak perlu repot-repot beradu otot dengan yang tua jika ada
yang mengatakan senada seperti itu. Paling tidak kita punya pendirian,
cita-cita, mimpi dan kemauan yang keras bukan sebagai pemalas, bukan bisa apa
tidak, tapi mau apa nggak. Bebas berexpresi asalkan teratur, bebas berbicara
dan berpendapat asal bertanggung jawab. “Dan bukanlah seorang pemuda itu yang
membangga-banggakan inilah bapak saya, tapi seharusnya pemudalah yang
membanggakan dan berkata inilah saya.”
Inilah yang membedakan
kita sebagai manusia merdeka dengan robot. Ya kita bukan robot, yang bisa
diatur dan diperintah seenak saja. Meski ada yang tua sebagai pengendalinya?
Tapi sampai di sini, bolehlah kita sebut yang muda yang tetap menentukan, setuju..!
Dan mau tidak mau, kita
sebagai pemuda yang katanya pemegang mandat masa depan, wajib menemukan Maha
Guru yang tepat.
**********
Namanya juga mahasiswa
pasti tak jauh-jauh dengan yang namanya organisasi, benar kata orang-orang
dimanapun kita butuh berorganisasi. Jadi tak salah jika manusia itu disebut
makhluk sosial.
Sabtu pagi. 5 Januari
2013 Auditorium Universitas Cokroaminoto menjadi momen dan sebuah kebanggaan teman-teman
mahasiswa. Inilah awal perjuangan kita sebagai anak muda, yang selalu
digembor-gemborkan sebagai ujung tombak sebagai pemegang mandat masa depan. Mimpi
mengembalikan masa depan kampus tercinta Universitas Cokroaminoto Yogyakarta
seperti dulu.
Beberapa tahun lamanya
lembaga organisasi mahasiswa yang sempat mati suri dan hampir menjamur tak
tersentuh ini, 5 Januari 2013 bangkit kembali, meski tidak sama pada era-era 80
atau 90an kala itu ketika jayanya sebuah kampus UCY. Tapi jangan salah semangat
anak muda UCY sekarang tak kalah dengan semangatnya anak muda UCY yang dulu.
Kini kita tampil dan berani unjuk
gigi sebagai regenerasi muda yang beda dengan Sebersih-bersih tauhid,
setinggi-tinggi ilmu, dan sepandai-pandai siaysah. Sebuah lembaga yang jaya dan
sempat menjadi sebuah rujukan dan pembelajaran bagi teman-teman mahasiswa
kampus lain pada umumnya. Jangan salah UCY pernah setinggi langit dan sempat
pernah menjadi sebuah kampus swasta yang ternama setara dengan kampus-kampus
lainya di Yogyakarta.
“Sebersih-bersih
tauhid, setinggi-tinggi ilmu, sepandai-pandai siaysah”, kata-kata yang sering
kita dengar, berawal dari ungkapan H.O.S Tjokroaminoto yang sampai sekarang
menjadi selogan kampus UCY, sebuah kata-kata yang mengandung makna begitu dalam
dan tak salah jika kita yang muda sekarang sebagai ujung tombak sebagai
pemegang mandat masa depan untuk mengembalikan mimpi-mimpi UCY.
Bravoo untuk
teman-teman mahasiswa UCY, terus berkarya, selamat dan sukses selalu untuk mengemban
amanat yang baru.........(Pandji)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar